- Back to Home »
- Seret nya Prestasi Sepakbola Indonesia (PSSI yang Kembali Di Gugat Di Kandang Sendiri)
Posted by : Unknown
Selasa, 16 Desember 2014
Sesuai judul disini saya akan membahas tentang seret nya pssi di 5 tahun terakhir. mulai dari kegagalan meraih emas di seagames 2 edisi sekaligus (2011 dan 2013), lalu kegagalan timnas U 16 juara AFF Cup U 16, kegagalan timnas U19 mengejar target lolos ke PD U20 Sidney dan terakhir kegagalan timnas Senior di 2 edisi AFF Cup (2012-2014). Kembali Alasan seret nya prestasi menjadi alasan di gugat nya PSSI oleh masyarakat. Sudah 5 tahun kepemimpinan Johar Arifin di PSSI tapi prestasi belum juga datang.
Bebebarapa hari lalu Mata Najwa salah satu acara di metro tv membahas tentang Dagela Bola. dan berikut adalah ringkasan yang di bahas di acara tersebut :
- Mafia bola merambah Indonesia sejak 1962 (Akhmal marhalie)
- "saya tidak pernah nonton sepak bola indonesia,kompetisi belum berjalan sudah ketauan siapa yang menang" (rocky putiray)- "Sy pernah didatangi orang, ditawari 50juta utk tdk buat gol." (Rocky Putiray)
- sepak bola bukan milik masyarakat tapi milik FIFA (hinca panjaitan)
- U-19 dipaksa main 20 titik yang seharusnya hanya 5 titik dan dimainkan pada pukul 21.00 , harusnya saya minta jam 19.00 karena itu sangat mempengaruhi pemain (Indra syafri)
- sepak bola itu milik rakyat,karena PSSI
memperoleh dana dari pemerintah yang berasal dari pajak rakyat,berarti sepak bola dan PSSI milik rakyat (Apung Save Our Soccer)
- sepak bola milik RAKYAT INDONESIA (Imam nahrawi)
- "mentri kelautan menumpas mafia perikanan,mentri ESDM menumpas mafia migas,kini saatnya menpora menumpas mafia sepak bola"
CATATAN Di Mata NAJWA :
1. Atas nama statuta FIFA, PSSI tak pernah mau terbuka.
2. Dengan dalih intervensi itu dilarang, PSSI terus saja membangkang.
3. Tidak ada pembaharuan yang signifikan, persoalan justru selalu terulang.
4. Kerusuhan, kematian, pengaturan, tunggakan, hingga kekalahan, sudah menjadi kebiasaan.
5. Liga Indonesia dibuat gegap gempita, untuk menutupi persoalan yang sebenarnya.
6. Timnas dijadikan tontonan seperti sirkus, tapi akuntabilitas sama sekali tak diurus.
7. Politisasi masih terus terjadi, seakan timnas milik bosnya sendiri.
8. PSSI sudah menjadi rezim yang tertutup, tak peduli prestasi semakin meredup.
9. Sepakbola adalah olahraga rakyat, jangan segelintir saja yang merasakan nikmat.
10. Jika masih bebal dengan desakan perubahan, negara tak bisa diam berpangku tangan.
11. Karena negara memang punya kewenangan,
sebab kita sudah rindu kejujuran, dan kemenangan.
1. Atas nama statuta FIFA, PSSI tak pernah mau terbuka.
2. Dengan dalih intervensi itu dilarang, PSSI terus saja membangkang.
3. Tidak ada pembaharuan yang signifikan, persoalan justru selalu terulang.
4. Kerusuhan, kematian, pengaturan, tunggakan, hingga kekalahan, sudah menjadi kebiasaan.
5. Liga Indonesia dibuat gegap gempita, untuk menutupi persoalan yang sebenarnya.
6. Timnas dijadikan tontonan seperti sirkus, tapi akuntabilitas sama sekali tak diurus.
7. Politisasi masih terus terjadi, seakan timnas milik bosnya sendiri.
8. PSSI sudah menjadi rezim yang tertutup, tak peduli prestasi semakin meredup.
9. Sepakbola adalah olahraga rakyat, jangan segelintir saja yang merasakan nikmat.
10. Jika masih bebal dengan desakan perubahan, negara tak bisa diam berpangku tangan.
11. Karena negara memang punya kewenangan,
sebab kita sudah rindu kejujuran, dan kemenangan.
Menpora pun di tantang untuk segera mengambil alih PSSI. nah sekarang pertanyaan nya apakah PSSI lebih mementingkan Statuta FIFA di bandingkan kejujuran di depan masyarakat ? apakah kejujuran di depan masyarakat termasuk intervensi ? sampai kapan pssi terus2an tertutup ?
Tapi ada hal yg menarik dimana sporter indonesia melakukan Petisi : #bekukanPSSI. mereka mengatakan sudah lelah melihat sepakbola hancur menurut nya lebih baik PSSI di bekukan FIFA dari pada hancur di tangan Pengurus PSSI yang sekarang. Sekarang Pilihan Pun Tinggal 2 : mengurai benang kusut atau membuang benang kusut itu dan di ganti benang baru. sampai kapan pssi terus di gugat ? kapan sepakbola kita bisa maju ?